Perbedaan bahasa Korea Formal dan Informal
Dalam percakapan bahasa Korea, dikenal beberapa jenis tingkatan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam situasi tertentu. Jenis tingkatan bahasa Korea dibagi ke dalam dua bentuk yaitu bentuk bahasa formal dan bentuk informal.
Bahasa Korea Formal
Digunakan pada situasi yang bersifat resmi atau formal misalnya pada situasi rapat, di lingkungan kerja, bahasa dari bawahan terhadap atasan, bahasa dalam pendidikan, di media massa, dll.
Ciri-cirinya:
- Penekanan intonasi yang sangat tegas pada pengucapan
- Dalam akhir kalimat selalu di akhiri dengan bunyi akhiran:
μ΅λλ€ (– seumnida ), μ λλ€ (– imnida ): untuk ungkapan pernyataan
μ΅λκΉ ( – seumnikka ): untuk ungkapan pertanyaan
μμμ (- sipsiyo ): untuk ungkapan perintah.
Cirinya:
- Dalam kalimat selalu ditambahkan bentuk hormat -μ- [-si-] atau dalam bentuk akhiran - μΈμ [- seyo].
Bahasa Korea Informal
Digunakan dalam bahasa sehari-hari tanpa adanya situasi yang resmi atau digunakan sebagai bahasa keakraban dalam percakapan dengan orang sebaya atau orang lebih muda.
Ciri-cirinya:
- Penekatan intonasi tidak terlalu tegas dan kaku pada pengucapan.
- Dalam akhir kalimat selalu di akhiri dengan bunyi akhiran μ (yo) atau tanpa akhiran μ (yo).
- μ€λ₯Έλ§ (Oreun mal) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang di hormati atau memiliki usia yang lebih tua, dan bahasa ini bersifat sangat sopan.
- μΉκ΅¬λ§ (Chin gu mal) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan teman atau orang yang usianya sebaya, dan bahasa ini bersifat biasa.
- μ€λ¦°μ΄λ§ (Orini mal) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang usianya di bawah, dan bahasa ini bersifat biasa.